sungguh terliha keletihan di wajahmu,,
lewat raut yang menua mata yang sayu,,
memancarkan sebuah kepasrahan,,
mengalir terbawa tetesan air mata,,

sungguh kau begitu kuat manahan duka,,
melawan setiap detir melanda jiwa,,
singkirkan segala rintangan yang ada,,
membuatku kagum kepadamu,,
aku lelah menimang rasa dalam dada,,
yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata,,
terkadang aku ungkapkan dengan air mata,,
ketika memandang beban di atas pundakmu,
dan sring juga ku luahkan dengan senyuman,,
ketika melihat wajahmu ceria,,
aku hanya bisa bersandar di atas pundakmu,,
dan tenggelam lelap dalam pangkuanmu,,
merasakan damai suasana dalam jiwa,,
di tengah duka yang menimpa bunda,,
ma'afkan aku bunda,,,,,,,,,,,,,
aku hanya bisa meneteskan air mata saja,,
ketika melihat bunda tergenang dalam masalah,,
ingin sekali jiwa berupaya namun anakmu tiada daya,,
hanya do'a dalam puja yang mampu ku panjatkan,,
untukmu oh,,,,,,,,,,bundaku,,,,,
semoga terang tersimpan dalam gelapmu,,
dan badai badai menerjang kan menjadi damai,,
segala duka kan jadi ceria dalam tawa,,
jangan ada sisa keduka'an dalam jiwa,,
dan yakinlah bundaku tercinta,,
ada makna di balik kesabaranmu,,
yang datang pasti kan pergi silih
berganti,,,,
namun kini kita terjerat dalam duka,,
sementara hadirnya bahagia,,,,,,,
{by bahri s}
lewat raut yang menua mata yang sayu,,
memancarkan sebuah kepasrahan,,
mengalir terbawa tetesan air mata,,

sungguh kau begitu kuat manahan duka,,
melawan setiap detir melanda jiwa,,
singkirkan segala rintangan yang ada,,
membuatku kagum kepadamu,,
aku lelah menimang rasa dalam dada,,
yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata,,
terkadang aku ungkapkan dengan air mata,,
ketika memandang beban di atas pundakmu,
dan sring juga ku luahkan dengan senyuman,,
ketika melihat wajahmu ceria,,
aku hanya bisa bersandar di atas pundakmu,,
dan tenggelam lelap dalam pangkuanmu,,
merasakan damai suasana dalam jiwa,,
di tengah duka yang menimpa bunda,,
ma'afkan aku bunda,,,,,,,,,,,,,
aku hanya bisa meneteskan air mata saja,,
ketika melihat bunda tergenang dalam masalah,,
ingin sekali jiwa berupaya namun anakmu tiada daya,,
hanya do'a dalam puja yang mampu ku panjatkan,,
untukmu oh,,,,,,,,,,bundaku,,,,,
semoga terang tersimpan dalam gelapmu,,
dan badai badai menerjang kan menjadi damai,,
segala duka kan jadi ceria dalam tawa,,
jangan ada sisa keduka'an dalam jiwa,,
dan yakinlah bundaku tercinta,,
ada makna di balik kesabaranmu,,
yang datang pasti kan pergi silih
berganti,,,,
namun kini kita terjerat dalam duka,,
sementara hadirnya bahagia,,,,,,,
{by bahri s}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar